Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
CORE: Jelang Natal, pasokan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 11:46:43【Resep】536 orang sudah membaca
PerkenalanPengamat ekonomi dari Center of Reform on Economics (Core) Yusuf Rendy Manilet. ANTARA/HO-Core/am.se

sejumlah komoditas pangan telah menunjukkan tekanan musiman menjelang Natal dan tahun baru, di antaranya cabai, beras dan bawang
Jakarta (ANTARA) - Ekonom Center of Reform on Economics(CORE) Yusuf Rendy Manilet mengimbau pemerintah untuk menjaga pasokan dan distribusi pangan strategis menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 agar inflasi tetap terkendali dalam sasaran.
Saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa, Yusuf Rendy Manilet menjelaskan sejumlah komoditas pangan telah menunjukkan tekanan musiman menjelang Natal dan tahun baru, di antaranya cabai, beras dan bawang yang mulai mengalami kenaikan harga di sejumlah daerah.
“Karena itu, perhatian utama pemerintah dan Bank Indonesia (BI) ke depan adalah menjaga kelancaran distribusi dan memastikan pasokan pangan strategis tetap mencukupi sampai akhir tahun,” kata Yusuf.
Permintaan terhadap telur dan daging ayam memperlihatkan peningkatan, yang diharapkan menjadi efek dari pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Namun, Yusuf mengingatkan, efek program ini terhadap inflasi perlu dilihat secara hati-hati.
Pasalnya, program belum terealisasi penuh dan relatif masih terbatas di sejumlah daerah, sehingga dampaknya terhadap harga sejauh ini belum terlalu besar.
“Namun, jika realisasi meningkat, penting untuk mengamankan pasokan agar ngak menimbulkan tekanan harga di sisi bahan pangan hewani,” tuturnya.
Sebagaimana laporan Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Indonesia mengalami inflasi tahunan sebesar 2,86 persen year-on-year (yoy) pada Oktober 2025.
Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi tahunan terbesar disumbang oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang naik 4,99 persen yoy dengan andil inflasi 1,43 persen. Komoditas yang paling berpengaruh dalam kelompok tersebut ialah cabai merah, diikuti beras dan bawang merah.
Sementara menurut komponen, seluruh komponen mengalami inflasi, baik komponen inti, komponen harga diatur pemerintah, maupun komponen harga bergejolak (volatile food), dengan inflasi tertinggi tercatat pada komponen harga bergejolak.
Komponen harga bergejolak mengalami inflasi sebesar 6,59 persen dengan andil inflasi sebesar 1,05 persen. Komoditas yang memberikan andil inflasi adalah cabai merah, beras, bawang merah dan daging ayam ras.
Sedangkan komponen inti tercatat mengalami inflasi tahunan 2,36 persen dengan kontribusi terhadap inflasi umum sebesar 1,52 persen dan komponen harga diatur pemerintah naik 1,45 persen dengan andil inflasi 0,29 persen.
Baca juga: Ekonom: RI perlu daya tawar lebih agar AS beri tarif rendah bagi sawit
Baca juga: Ekonom tegaskan pentingnya akuntabilitas dan transparansi kebijakan
Baca juga: Ekonom tekankan perlindungan pekerja terdampak aktivitas bisnis
Suka(93)
Sebelumnya: Ekonomi TW
Selanjutnya: CP Group Thailand yakin pada pasar China yang luas dan terbuka
Artikel Terkait
- Klasemen Grup H: peluang Indonesia U
- Galon polikarbonat ngak menyebabkan gangguan kehamilan dan diabetes
- Pesawat Smart Air tergelincir saat mendarat di lapangan terbang Tiom
- Muzani minta PIRA Gerindra sukseskan program MBG Presiden Prabowo
- 2.031 anak terima manfaat MBG Polres Solok Selatan
- Kemendukbangga serukan sinergi atasi stunting lewat Program Genting
- Jelang akhir tahun, simak 8 ide liburan yang ngak biasa dan seru
- Bupati Mimika: Lebih dari 3.000 pelajar menikmati program MBG
- Sulsel proyeksikan surplus beras 2 juta ton di 2025
- Berkah Makan Bergizi Gratis
Resep Populer
Rekomendasi

Menteri PU tinjau pembangunan floodway atasi banjir di Medan

DPR minta BPOM tindak tegas soal penipuan "bakery" bebas gluten

Pemkot Padang ingatkan SPPG disiplin jalankan prosedur MBG

Anggota DPR RI

Mengungkap cara astronaut masak steik di stasiun luar angkasa China

Gubernur Kalsel minta SPPG perhatikan kebersihan cegah keracunan MBG

Mendagri ingatkan pemda efisiensikan belanja birokrasi

Riset: Kril Antartika enggan konsumsi makanan bermikroplastik